Resensi Buku

Ana Uhibbuka Oppa!


Ana Uhibbuka Oppa! merupakan salah satu buku yang ditulis oleh Djandra Kanaya setelah novel The Symphony of Love.Ia merupakan penulis remaja yang menyukai drama dan musik korea.

Novel ini mengisahkan tentang Choi Seokjin, seorang idol ternama dari boyband Korea bernama Flashlight, bersama anggota grupnya tengah berada di Indonesia untuk mengikuti acara reality show 2 Days 2 Nights, yang berlokasi di Sungai Elo, Jawa Tengah.Ketika mereka sedang melakukan aktivitas di sungai, Kangho salah satu anggota Flashlight, berdiri di atas perahu karet sambil berteriak sambil berdiri dengan penuh semangat menyebabkan perahu sedikit oleng lalu Seokjin pun terjatuh. Ia terbawa arus sungai yang deras dan terdampar di sebuah tempat yang cukup terpencil, jauh dari keramaian dan rekan-rekannya. 

Di sisi lain, seorang santri bernama Aisha sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah. Saat berjalan di sepanjang tepi sungai, Aisha mendengar suara samar-samar yang memanggil minta tolong. Suara itu terdengar asing, membuat Aisha berpikir bahwa mungkin ada turis yang tersesat atau mengalami masalah.Penasaran, Aisha memutuskan untuk mencari asal suara tersebut. Namun, ia tidak sendiri. Temannya, Alif, yang kebetulan lewat, memanggil Aisha dan bergabung dalam pencarian. Setelah beberapa saat menyusuri tepian sungai, mereka menemukan seorang pria yang sedang bersandar di bawah pohon pepaya.Tanpa ragu Aisha dan Alif menolong Seokjin dan membawanya ke pondok.

Hari demi hari berlalu, Alif memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Aisha. Namun, Aisha dengan tegas menolaknya. Bukan karena Alif bukan pria yang baik, tapi karena Aisha tidak memiliki perasaan yang sama. Aisha juga menyadari bahwa sahabatnya, Nadia, menyukai Alif dan ia tidak ingin merusak persahabatan mereka.Esoknya Aisha pergi ke Korea Selatan ikut Seokjin untuk menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan tempat ibunya Seokjin bekerja. Seokjin, yang semakin lama semakin terikat dengan Aisha, akhirnya memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya. Aisha juga tidak menyadari bahwa perasaan itu muncul namun ia tidak sadar. Namun,karena perbedaan agama jelas tidak bisa.

Setelah melalui proses panjang dan merenung dengan sungguh-sungguh, Seokjin akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Keputusan ini bukan hanya untuk mendekatkan dirinya dengan Aisha, tetapi juga karena ia telah menemukan jalan hidup yang baru.Dua tahun kemudian, Seokjin menjalani banyak pembelajaran dan memperbaiki diri di Pesantren Al Munawarah milik pamannya Alif.Mereka bertemu lalu menjalankan pernikahan dengan bahagia.


Kelebihan tidak hanya menghadirkan cerita cinta tapi juga menghadirkan nilai-nilai Islam dan pembaca dapat merasakan emosi 

Kekurangan alur cerita yang dapat diprediksi pembaca




Oleh : Alfina Nur Hara

Resensi Lainnya

...

Oleh : Fivi Fiana

...

Oleh : Asna Tri Seftiani

...

Oleh : Natasya Naysila Bunga Rosyana

...

Oleh : Nanda Ayudya

...

Oleh : Evi Nur Alisa

...

Oleh : Syafa Nabila

...

Oleh : Natasya Naysila Bunga Rosyana

...

Oleh : Syafa Nabila