Hilmy Milan
Judul : Hilmy Milan Penulis : Nadia Ristivani Tahun Terbit : 2021 Tebal Halaman : 280 halaman Penerbit : Kawah Media Bermula dari Hilmy yang tak kurang dari lelaki biasa, tampan, mampan dan rupawan ingin mendekati Milan dengan segala akalnya yang tiada habis. Namun, dalam setiap aksinya tidak banyak orang yang mengetahui bahwa seorang Hilmy Ram Fahreza sedang mendekati perempuan yang dikenal berasal dari keluarga mafia konglomerat dengan segala aktivitas keluarganya yang sangat tertutup dan privat. Segala hal sudah Hilmy lakukan untuk lebih tau tentang Milan bahkan tentang latar belakangnya yang mempunyai 3 saudara laki-laki Itu. Mulai dari cara pendekatan Hilmy dengan adiknya Milan yaitu Cello, hingga ke teman-temannya, bahkan abang-abang jajanan depan kampus pun ia terjang untuk terus bertanya menambah informasi. Layaknya tuan putri Milan seorang anak rumahan itu tidak tau sudah seberapa jauh seorang Hilmy mengenal nya yang selama ini dia anggap teman kuliah saja. Tidak mau kalah dalam berbagai hal itulah ambisi Hilmy, entah dalam belajar matkul nya maupun belajar memikat hati Milan, lagi lagi ada saja kendala terbesar seorang Hilmy yaitu “Gengsiâ€. Mungkinkah Milan menyadari semua itu, dan pastinya hanya Tuhan Dan ikan Hilmy yang tau. Hal yang menarik/berkesan Berisi humor yang membuat pembacanya tertawa-tawa, layaknya film komedi. Tiap kali membaca ada saja tingkah laku absurd dari para tokoh yang sangat mengundang gelak tawa terutama pada tokoh pendukungnya yaitu Cello dan Rifan. Dari semua karakter tidak ada yang menjadi perselisihan utama, hanya ada persahabatan, kekeluargaan, keharmonisan dan percintaan yang dibungkus cantik menjadi satu karya utuh yang menawan. Kelebihan Buku ini selain kocak yang pasti Romantis dan ada latar belakang dari para tokoh yang membuat penasaran pembaca. Ketika membaca cerita ini seperti sedang menonton film rom-com sambil mendengarkan suara rintikan hujan pagi di jendela sambil minum the hangat.. Intinya banyak pengajaran yang dapat diambil, serta selain memperbanyak kosakata dan ilmu. Karena suatu janji itu bukan sekedar omongan saja tapi harus dilakukan dengan aksi nyata. Kekurangan Banyak pengulangan kata di beberapa paragraf yang membuat cerita terkesan monoton. Banyak grammar yang agak rancu. Ditengah cerita ini juga rada bosan, jadi biasa saja (mungkin bisa ditambah gambar lebih banyak). Untuk resolusi foto yang berada di novel kurang jelas jadi ngeblur , yang pernah membaca nya lewat Twitter sebelum dibukukan mungkin sudah tau, tapi bagaimana pembaca yang benar-benar tidak tahu akan foto penjelasan disitu pasti sangat bingung. Oleh : Natasya Naysila Bunga Rosyana