Resensi Buku

Athlas

Judul buku     : Athlas 

Penulis           : Eko Ivano Winata  

Penerbit          : Pastel Books

Tahun terbit    : 2019

Cetakan ke      : IV

Novel yang berjudul Athlas ini menceritakan tentang kisah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Athlas Naluna Megantara. Athlas merupakan anak pertama yang lahir dari tiga kembar bersaudara. Athalan dan Athilla dari pasangan Nakula Jamie Manuel Megantara dan Aluna Amanda Nindiatama. Kepribadian mereka yang bertolak belakang serta tingkat kecerdasan yang berbeda-beda dari setiap tiga kembar bersaudara itu membuat mereka memiliki ciri khas masing-masing. Athlas dengan sifatnya yang mudah berbaur, Athalan dengan sifat dinginnya yang tak tersentuh, serta Athilla dengan sifat cerobohnya.

Lengkap sudah. Walaupun begitu tingkat  kepintaran Athlas berbeda dengan dua kembarannya. Mendapatkan nilai yang kurang bagus hampir di setiap mata pelajaran membuat Athlas selalu merasa bahwa dirinya selalu dibedakan oleh papanya Nakula. Athlas merasa bahwa papanya tidak pernah peduli kepadanya dan hanya mementingkan nilai akademiknya saja. Walaupun begitu Athlas selalu memiliki cara-cara tersendiri agar dirinya tidak terlalu sedih.  Memiliki mama yang selalu perhatian, sahabat yang selalu mendukung Athlas dikala susah dan senang, sekaligus pacar yang menjadi alasan dirinya tersenyum menjadikan hari-harinya lebih berwarna. Namun Athlas juga harus menerima sebuah fakta yang berujung dengan kekecewaan dan penyesalan.

Walaupun Athlas merasa dirinya selalu dibedakan dengan kedua kembarannya yaitu Athalan dan Athilla tetapi dia masih bisa mempunyai cara tersendiri untuk menghibur dirinya agar tidak sedih. Ada Lagi yang lebih berkesan ketika Athlas ditampar dan diusir dari rumah oleh papanya, mereka kemudian bertemu kembali. Papanya mulai menunjukkan perhatiannya kepada Athlas dan memintanya untuk pulang kembali ke rumah karena kangen sambil memeluk dirinya. Namun belum sempat menjawab Athlas malah tidak sadarkan diri jatuh di pelukan papanya membuat papanya merasakan penyesalan.

Kelebihan dan kekurangan buku

Kelebihan dari buku tersebut adalah penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Kata kata yang digunakan dalam cerita sangat populer sehingga sesuai untuk kalangan anak muda. Novel Athlas ini memiliki judul yang menarik dan unik sehingga dapat meningkatkan ketertarikan pembaca yaitu pada kata "Athlas" yang dijadikan judul novel. Kata Athlas umumnya digambarkan sebagai peta. 

Namun Athlas dalam novel ini adalah sosok manusia berwujud laki-laki tampan berusia 16 tahun. Sehingga membuat pembaca penasaran dengan isi ceritanya. Kisah yang diceritakan dalam novel juga sangat menarik karena dalam cerita tersebut mengisahkan mengenai keluarga, persahabatan, dan juga jati diri Athlas. Konflik dalam cerita juga menarik karena di awali dari permasalahan yang terjadi antara Athlas dan keluarga, persahabatan, hingga puncak konflik yang membuat pembaca terhanyut dalam cerita. 

Keunggulan lainnya adalah dapat membuat imajinasi pembaca sehingga pembaca dapat mengimajinasikan adegan atau kegiatan yang sedang dilakukan atau dialami oleh tokoh dalam cerita. Alur dalam novel tersebut juga selalu membuat penasaran sehingga dapat membuat pembaca ikut terbawa dalam ceritanya. Dalam novel juga ditambahkan beberapa ilustrasi gambar yang menarik sehingga pembaca dapat dengan mudah mengimajinasikan kejadian atau adegan yang sedang diceritakan. Sedangkan kekurangan dari novel adalah warna cover terlalu pucat. 

Oleh : Syafa Nabila

Resensi Lainnya

...

Oleh : Fivi Fiana

...

Oleh : Asna Tri Seftiani

...

Oleh : Natasya Naysila Bunga Rosyana

...

Oleh : Nanda Ayudya

...

Oleh : Evi Nur Alisa

...

Oleh : Alfina Nur Hara

...

Oleh : Syafa Nabila

...

Oleh : Natasya Naysila Bunga Rosyana